Belajar menjadi pribadi yang lebih baik di Gatheringnya CCI ke 7
>> Thursday, 19 March 2009
Belajar di Gatheringnya CCI yang ke 7 di 9 Clouds
Kemarin sore sengaja gw pulang lebih cepet ( jam 16.30) , biar bisa dateng tepat waktu ketemuan sama orang yang mau beli lensa 85mm saya di semanggi jam 18.00, dan di gatheringnya CCI di 9 Clouds, Menara Jamsostek Jam 19.00 nya... Tapi jakarta emang bener – bener dah parah macetnya... saya nyampe semanggi jam 18.30 jadinya pas nyampe jamsostek udah jam 19.30. Untungnya acara baru mulai sampai acara makan - makan. :) hehehe... Hajar Blehhh... LAPAR...
Abis makan ambil posisi paling belakang di deket bar tepatnya... biar lebih enak dengerinnya, sama sering liat “iklan” lewat ahahaha... nggak lama duduk disitu eh... ada cewek manis duduk di sebelah gue... iseng aja nanya “dari kantornya om budiman ya?”, “bukan kok, saya *******[Jabatan disamarkan :p]-nya sini...” wuitz... boleh juga tuh... Trus mulai dah SSI... Speak speak iblisnya keluar...Ups... STOP disini kan gw mau nulis soal gathering yak... bukannya FR :D hehehe... lanjut ke gatheringnya... gue coba merangkum beberapa obrolan dari para pembicaranya yang masuk ke otak gw yak... [sering keganggu iklan sexy lewat soalnya...jadi kadang yang di obrolin ama pembicara di depan jadi nggak masuk ke otak...] hahaha...
Chapter 0 : Daniel Remberth
Gathering kali ini di pandu oleh om Daniel Remberth... tapi sayangnya om DanRem nggak terlalu banyak ngobrol jadinya nggak ada yang nyangkut di otak gw. effect-nya ya... nggak ada yang bisa gue tulis deh disini (>,<)// . Cuman yang gue inget sepertinya om DanRem ini nggak "Segalak" yang gw kira saat gw membaca tulisannya dimilis (^_^)//. Tapi... sepertinya juga nih... orangnya agak kaku kalo belom kenal bener ahahaha... jadi harus pake "Prinsip tak kenal maka tak sayang (^.^)//" hehehe... Next time kalo ketemu lagi pengen ngobrol ah...
Chapter 1 : Budiman Hakim
Gathering di buka sama om budiman dengan becandaanya yang bikin orang ketawa lepas... Jadi keinget bukunya “Sex After Dugem” , emang bener - bener dah... om bud ebat. soalnya ngebaca bukunya sama ngedengerin dia ngomong nggak ada bedanya... dalam artian tulisannya begitu mengalir... seperti mengalirnya obrolan dan joke - joke ringan yang keluar dari mulutnya.... (apa karena dulu, om doyan pake gele’ ya...? jadinya gampang bikin joke - joke gitu... hahahha)
Trus sempet juga ada selipan Video dari Djito Kasilo yang nggak kalah kocaknya... hahahaha... tapi di beberapa scene video itu juga bikin kita jadi “terharu”.
Link Youtube
Gile ya... sempet - sempetnya bikin video gokil kyk gitu... asli keren menurut gw... tuh videonya “ayah” Djito bener - bener sebuah contoh presentasi yang keren... karena gw sebagai audience bisa ikutan terpancing untuk sesaat menganggap video tersebut Kocak abis, trus nggak lama kemudian jadi serius, dan nggak lama kemudian bikin terharu dan di ujung cerita bikin kita termotivasi... sayangnya gw kebanyakan ketawa jadi nggak inget bener gimana detailnya.. ntar kalo boleh gw mo minta videonya ah... trus gw pasang disini. (akhirnya gw dapet dari om Budiman Hakin video ini... Thanks ya om bud... , sepertinya om Djito sekarang masih di Pataya ya?)
sebenernya sih tema yang di bahas soal kenapa kok sekarang nggak ada rising star... cuman nggak tau kenapa dari beberapa pembicara gue malah nangkepnya “ilmu dan movitasi” yang lain...
oh iya, om bud juga muter sebuah iklan dari thailand...
Link Youtube
trus om bud bercerita kalo dulu video tersebut di bawakan oleh salah satu anak magangnya ke om bud sambil bilang.
“om, ini gw ada salah satu TVC dari thailand... coba deh di tonton... tonton sampe abis ya...”. kata anak magang asal padang panjang tersebut.
“bagus...” Jawab om bud
“gw bisa bikin yang lebih bagus dari itu om... Asalkan gw nggak di ketemuin ama klien - klien rese’ seperti Telkomsel lah atau apalah... pokoknya kalo gw di kasih kesempatan gw pasti bisa bikin yang lebih bagus dari ini om”. Lanjut si anak magang...
(kira - kira aja ya... pokoknya intinya gini deh :p, ini gw karang sendiri sesuai yang gw inget).
Trus om bud mulai menyambung ceritanya lagi... Jadi apakah harus rising star itu nggak berhubungan dengan klien yang “rese”? kalo menurut saya, orang iklan yang bagus itu ya... orang yang bisa menangani klien - klien “rese”. Harusnya mengerjakan Brief dari klien itu adalah bagian dari latihan...
sebetulnya kalo kita melihat ke Thailand sendiri, iklan – iklan yang setiap hari tampil itu juga bukan iklan – iklan pemenang award... tapi ya sama aja seperti iklan – iklan yang ada di sini...
trus kebanyakan jeleknya orang yang mau terjun ke dunia advertising itu adalah banyak dari para anak - anak baru yang hanya terbuai dengan refreshingnya saja, seperti award dan PSA... sampai – sampai merasa terkekang ketika harus mengerjakan adv yang sebenernya (buat klien). Padahal seharusnya kita menganggap, festival itu adalah sebuah olimpiade dan bikin iklan untuk klien setiap hari adalah latihannya.... jadi kalau kita nggak bisa sukses dalam berlatih... ya... gimana mau sukses dalam olimpiade?
Chapter 2 : Amrie Z Noor
Mengambil pelajaran dari gaya hidup david droga. Sepertinya hal inilah yang di bawakan om Amrie pada malam tersebut. Sesuai dengan Tema yang di angkat "Rising Star", om Amrie menjadikan David Droga sebagai contoh Rising Star. Bukan hanya karena prestasinya yang segambreng tapi juga gaya hidup Kerja Kerasnya. Om Amrie menceritakan bagaimana David Droga pada umur 20 Tahun bisa menjadi CD, di situ om Amrie menceritakan bagaimana kerja kerasnya seorang David Droga hingga bisa menghasilkan ide - ide yang brilyan.
David Droga bekerja lebih kerja keras... ketika teman sekantornya sudah terlelap... dan dia masih tetap di kantor untuk menemukan ide yang lebih baik... bahkan sampai berhari - hari "tidur" dikantor demi mendapatkan ide yang spektakuler... dari situ kita bisa melihat secara otomatis “jam terbang” david drogapun menjadi jauh lebih tinggi dari orang – orang di sekitarnya...
Dan juga jadi orang tuh harus peka melihat apa yang sedang terjadi atau berubah di sekelilingnya. Seperti misalnya contoh iklan droga, dia membuat sebuah iklan dengan budget super rendah (budget media). Dengan memanfaatkan media email serta forum yang seringkali di warnai dengan isu HOAX seperti misalnya info soal Kiamat atau Tabrakan Meteor dengan bumi. Info - info HOAX seperti itu biasanya menjadi cepat sekali menyebar dari teman keteman yang lainnya... Disinilah kepekaan david droga menjadi sebuah peluang emas untuk memasarkan sebuah produk.
Saat itu (kalo nggak salah denger) david droga membuat sebuah iklan untuk sebuah game Getting Up buatan Mark Ecko, dengan membuat sebuah sebuah video berisi adegan seseorang menerobos Air Force One camp, dan kemudian membuat grafiti "Still Free" di sisi pesawat air force one... dan kemudian video tersebut di sebarkan melalui internet. Saking miripnya dan hampir berasa nyata... banyak orangpun terkecoh dan mengira bahwa video (yang sebenarnya iklan) tersebut adalah rekaman asli seseorang yang berhasil menerobos Markas Air Force One... dan nggak perlu waktu lama. Sama seperti menyebarnya Virus ataupun Hoax di email ke email... dan melalui email itulah tersebarlah jutaan copy iklan tersebut di seluruh dunia, bahkan di email – email di seluruh dunia...
Ternyata peka sepertinya harga mati bagi mereka yang bergerak di bidang Advertising seperti Iim Fahima (baca Chapter 5) dengan Virus Communicationnya, juga om amrie sendiri dengan facebook... salah satu hal kecil yang dia ceritakan adalah dia membuat sebuah group yang diberi nama "Community of Indonesian Golfers". Tidak di sangka ternyata dalam jangka waktu 1 bulan, dia bisa memperoleh jumlah anggota sebanyak 750 orang dan dasarnya orang periklanan yang insting jualannya kenceng - kenceng... amrie pun menawarkan untuk "mengiklankan" sebuah brand perlengkapan golf (kalau nggak salah inget) dengan "fee"-nya adalah beberapa buah produk dari brand tersebut. Facebook gitu... gak nyangka kan? dari hal se-simple itu bisa dapet barang yang nggak murah (secara gitu.... barang - barang bwat maen golf kan mahal - mahal...). Jadi... intinya kalo dari chapter ini yang masuk ke otak gw adalah Kerja Keras dan Peka membaca peluang :).
Chapter 3 : Ivan Handoko
pembicara berikutnya adalah ivan handoko (kalo namanya nggak salah inget) , kalo nggak salah juga nih... dia tuh udah beberapa kali dapet award di luar... :
Yang gue dapet dari obrolan si ivan adalah seorang rising star itu bisa keluar karena dia berada lebih tinggi dari sekelilingnya. Salah satunya adalah mereka yang memiliki talent sehingga bisa menghasilkan karya yang outstanding... Tapi... apakah talent itu hanya dimiliki oleh orang - orang yang emang udah di karuniai sejak lahir? atau talent itu lahir dari orang yang mau belajar? dan dari lingkungannya?
si ivan memberikan contoh, di Jepara... banyak sekali pengukir kayu yang handal... apakah mereka semua itu di beri bakat sejak lahir? atau mereka tidak mempunyai bakat, namun karena mereka setiap hari kehidupannya di kelilingi oleh orang - orang yang mempunya kemampuan yang lebih soal ukir - mengukir dan mau nggak mau merekapun ikut belajar mengukir serta mencoba mencari penghidupan dari keahlian tersebut. Maka lama - kelamaan merekapun menjadi ahli... [kalo orang jawa bilang... Bisa karena Biasa]
gue pribadi sih lebih setuju dengan pendapat kedua... Bisa karena biasa... dengan kata lain, semakin sering kita berlatih... otomatis kemampuan kita juga akan naik lebih cepat...
kalo gw menarik garis lebih dekat ke bidang yang “lagi gw coba seriusin” yaitu sinema dan photography, garis tersebut ternyata sama persis...
Oh iya, ada satu hal lagi yang gak kalah penting yang disampein ama si ivan adalah soal Jangan Takut Gagal... disitu ivan ngasih satu video soal motivasi nih dia videonya :
link Youtube
Takut gagal sering kali malah membuat kita menjadi terkekang... lebih jauh kita menjadi orang yang menyerah sebelum bertanding... Kalaupun kita gagal... setidaknya kita bisa mengambil pelajaran, kenapa kok bisa sampai gagal... Jadi... Jangan Pernah Takut Gagal... Dengan mengambil pelajaran dari setiap kegagalan... di kesempatan berikutnya bisa di pastikan resiko kegagalanpun menjadi berkurang. Karena kita sudah belajar dari kesalahan sebelumnya...
SEMANGAT!!
Chapter 4 : Glenn Marsalim
Yang paling gue inget dan rasakan ketika Glenn Marsalim ngobrol adalah Jadi orang tuh harus punya prinsip, dan juga kalo memang harus beda. Jangan takut untuk berbeda dari yang lainnya.
Soal kata rising star sendiri Glenn juga mengartikannya lain. Bagi glenn rising star adalah hak pribadi... Kalo kita menganggap si Z adalah rising star kita ya udah "Tok...Tok...Tok.." (suara palu di ketok) Dan kalau udah kayak gitu nggak ada orang lain yang bisa mengutak - utik prinsip itu... Misalnya si Glenn menjadikan iim fahima sebagai rising starnya, dan sebaliknya glenn sama sekali nggak menganggap David Droga sebagai rising star meskipun banyak sekali orang yang mengidolakannya.
Inti yang gw ambil dari obrolan tersebut adalah jadi orang itu jangan hanya ikut - ikutan, terutama mengikuti arus. Ketika satu arus (baca kelompok) menganggap bahwa si A adalah sang rising star dan kita punya pendapat beda, maka kita janganlah sampai memaksakan pendapat ke diri kita sendiri bahwa si A lah yang paling keren.
Bener juga sih, apalagi kalo kita menaruh hal ini buat jualan. Ketika semua orang menjual barang A, dan hanya kita yang menjual barang Z. Secara otomatis kita memposisikan diri berbeda dengan yang lainnya dan menjadi lebih outstanding... Hasilnya? ada dua sih kalo menurut gue... Jadi laku banget sampe ngantri... atau bener - bener nggak laku sama sekali...
Nah kalo udah kayak gitu ya udah... tinggal gimana caranya ketika kita udah memposisikan diri berbeda dengan yang lainnya. Kita harus bisa "menjual" perbedaan itu... :)
ada satu lagi kalimat penutup dari glenn yang gw inget, kira - kira gini kata - katanya :
"pandang semua orang sama tinggi, meskipun dia sesungguhnya lebih tinggi dari kita ataupun sebaliknya. Pandanglah orang sama tinggi, meskipun dia lebih rendah dari kita".
Chapter 5 : Iim Fahima
ini nih... salah satu orang yang juga pengen gw liat di gathering kemarin. Gila ternyata masih muda banget... gw pikir udah 40an gitu... o...o... salut. usia segitu (kyknya 28 / 30an ya?) udah berani merintis usaha sendiri. Kalo nggak salah pionir ya? bwat usaha yang digelutin itu?
Seperti yang gw tulis di chapter 2 soal kepekaan. Iim Fahima adalah salah satu dari sekian banyak orang yang peka melihat peluang. Yap... Virus Communication, gue bilang tepat banget kalo Iim merintis usaha di saat sekarang. Di saat semua orang belom sadar banget Iim menjadi salah satu orang yang sadar akan hal itu bahkan berusaha membuat semua orang menjadi sadar.
Kalau di bilang media massa sekarang ini pelan - pelan sudah mulai digantikan dengan media Internet, Ya... bener banget meskipun hal ini baru mulai terjadi di kota - kota besar saja. sebagai contoh di sekeliling lingkungan saya mulai jarang banget terlihat orang membawa Koran untuk membaca berita. Sekarang ini mereka lebih suka membacanya melalui Media Online yang belakangan ini semakin banyak ragamnya. Selain bisa di baca kapan saja tanpa perlu membelinya, beritanyapun lebih cepat update.
Jadi boleh di bilang beberapa persen dari jumlah kue target audience sebagian udah mulai berpindah ke media internet, dan peluang ini dapat di baca oleh iim dengan cermat. Jadi emas pun siap di dulang...tinggal cara mengolahnya aja biar nggak gagal.
Kalo yang gw simpulin sendiri dari obrolan Iim adalah orang yang sukses di bidangnya harus memiliki beberapa sifat dasar seperti Jangan sering mengeluh, Kerja Keras, Total terhadap kerjaan, dan juga jangan menunggu kesempatan. Kesempatan itu bukan untuk di tunggui, melainkan untuk di cari. Kalau emang nggak ada kesempatan ataupun peluang, bikin peluang sendiri meskipun itu harus kita rintis dan tentunya yang namanya merintis itu bukanlah hal yang instan... Butuh waktu yang cukup lama. Contohnya nggak usah jauh... apa yang sedang di kerjakan iim sekarang ini... yaitu Virus Communication.
note kecil :
seneng banget rasanya bisa ikutan acara seperti semalem... uang 150 ribu yang di keluarkan bener - bener nggak sebanding ama "ilmu dan motivasi" yang saya dapet di acara itu... kalo di rupiahin pokoknya lebih dari 150 ribu deh... apa yang gue dapet disitu. Bayangin aja.. Jack D single pake cola aja 60 rebu... lha... disitu udah boleh minum cola sepuasnya, dapet makan enak sampe kenyang, dapet potongan kue tart, di suguhin sexy dancer, dapet nomer telp mbak - mbak manis pula... [ eh yang ini nggak ya? :D] itu aja udah lebih dari 150 ribu... DAN PASTINYA... banyakkkk banget ilmu, sharing pengalaman dan motivasi yang diberikan ama pembicaranya ; plus ngobrol bentar ama om budiman di bar. kalo di rupiahin jadi berapa tuh? gak bisa deh kayaknya (gak bisa di nilai pake duit).
jadi inget para mahasiswa yang minta tiket gratisan ke om bud? gw bilang... bayar 150 ribu itu udah gratis kaleee....
0 comments:
Post a Comment